Semakin lama hidup gue, semakin banyak luka yang gue pernah rasain. Gue ngebagi luka menjadi 2 jenis. Luka yang sementara dan luka yang permanen. Dua jenis luka ini gaada ada yang enak menurut gue, karna dimana-mana luka itu sakit. Cuma perbedaannya luka yang pertama cepet ngilangnya, contoh nih, lu jatuh kaki lu luka berdarah lumayan banyak, nah itu luka emang sakit. Tapi seminggu atau gak lima hari udah kering. Udah ga kerasa sakit. Luka ini punya kelebihan, dia membekas tapi rasa sakit itu ga kerasa lagi. lalu, luka yang kedua, luka permanen. Luka ini ga fisik, tapi di perasaan. Banyak yang bilang ini sakit hati, eh bukan, gue ga maksud hepatitis. Sebenernya orang2 bilang sakit hati itu bukan hati lu yang ngerasaiin, tapi perasaan lu yang lagi sakit. Disaat lu disakitin otak menerima rangsangan diolah diotak lalu lu ngerasaiin hal yang sakit, yang bikin lu sedih, seolah-olah itu hati lu yang sakit. Tapi enggak, disini mainnya perasaan. Dimana sakitnya? Ya diperasaan. perasa
air. air yang jernih, segar, mengalir tanpa henti, tidak peduli kemana aliran itu akan membawa air ini pergi. ke tempat yang bersih kah, ketempat yang kotor kah, ia tak peduli, air hanya mengikuti arus. well, kebenyakan seperti itu hidup yang di impikan seseorang. Karna sebagian besar setiap orang yang aku tanyakan "bagaimana kamu menjalani hidup kedapannya?" mereka menjawab, "ya biarkanlah mengalir seperti air". kalian setuju ga dengan jawaban kebanyakan orang ini? aku, sih enggak. karna orang yang seperti itu tidak memperdulikan bagaima kehidupannya kelak. hanya mengikuti, tidak ada siasat, tidak memiliki harapan. Dan satu lagi, manja dalam menjalani hidup. pengennya ngikuuuutttt aja, ya kalo di bawa ke tempat yang bagus, kalo yang kotor? mau ngomong apa kamu? mau balik? gak bisa cuy! telat. karna lu dari awal udah ngambil prinsip yang salah. okay, sedikit renungan di blog aku kali ini. Enggak kok, bukan aku mau udahan nulisnya. jadi gini, ada sesua