Hari ini di wilayah aku sore-sore dan kadang sampe malem, hujan turun terus ga ada hentinya. Sampe-sampe ini ngebuat aku sendiri males keluar dari kamar. Dengan muter musik puyanya depapepe terus koneksi internet yang lancar disertai dengan baca manga favorite aku yang ada di salah satu web, itu alesan kenapa aku betah banget di kamar seharian.
akhirnya mata aku jenuh, dan aku kasian sama mata aku yang lentik nan indah ini, aku memalingkan aktifitas. aku liat ke luar jendela dan membuka jendela kamar. tangan aku bersandar pada bagian jendela. dan merasakan suhu yang begitu dingin, ku pejamkan mata yang lelah ini dan mencoba untuk menjadi seperti hujan yang turun.
aku membuka mata dan duduk di jendela. hujan itu seakan-akan memanggil aku untuk merentangkan tangan, aku menuruti seakan-akan aku mengerti dengan panggilan hujan itu.
Aku merentangkan tangan kanan, aku biarkan itu basah terkena air hujan yang cukup dingin.
setelah itu, aku tau kenapa hujan itu memerintahkan ku untuk seperti itu. aku jadi merasakan air hujan yang turun secara maksimal. walaupun hanya tangan kanan ku yang terkena tetesan air hujan itu, tapi seakan-akan tubuh ku ikut merasakan dinginnya air hujan itu, dan akupun memejamkan mata.
setelah puas, aku lihat air yang turun. begitu jernih, seperti air minum biasanya, dan air di tangan kanan ku yang basah pun sama seperti itu. tapi kalo aku lihat secara rinci dan meneliti air itu, air itu bukanlah air mineral yang seperti biasanya, aku dan kalian minum. air itu tidak layak untuk diminum ataupun diperjual belikan. iya, air itu tidak layak di gunakan. walaupun terlihat jernih dan bersih, tapi air itu akan membawa bahaya bagi yang mengkonsumsi secara berlebih. sama hal nya dengan air keran, yang begitu jernih dan bersih. tapi tidak layak untuk di konsumsi hanya berguna untuk mencuci, dan itu pun mencuci benda yang kotor.
dan itu membuat aku ingat pada novel bang radit yang pernah aku baca, seburuk apa pun hal yang telah kita alami dan itu membuat hati hancur sampai berkeping-keping. kita tetep aja di lihat sama orang lain biasa-biasa aja. iya seperti biasanya, orang lain seakan tidak ingin mengetahui apa yang telah kita alami sebelumnya. dan kalo dia tahu mungkin cuma sekedar tau kalo kita itu sedang terpuruk. kecuali orang yang peduli dan bertanya layaknya sang peniliti tentang apa yang telah kita alami.
sama kan kaya air hujan maupun air keran tadi, orang-orang lihat air itu biasa, seperti air biasa yang di konsumsi, tapi kalo tidak ada para ahli mungkin aja sampe sekarang air hujan maupun air keran masih di konsumsi.
kita tidak tau apa yang sebenernya kandungan yang ada dalam air itu, dan kita juga tidak peduli dengan apapun yang terkandung dalam air itu. yang kita tahu hanya air itu bisa diminum atau pun tidak.
apakah kita ingin meneliti? aku rasa tidak. hanya sekian persen orang yang ingin tahu apa yang terkandung dalam air itu.
so, hari ini aku belajar dari air hujan.
saat terpuruk dalam masalah, coba deh liat sekeliling mereka nganggep aku biasa aja. gak peduli apa yang buat aku gini, ga peduli sama masalah yang aku alami. yang mereka mau cuma, aku terus melangkah, dan jalani kehidupan seperti biasanya dan gak larut terus dalem keterpurukan itu. lagian, kalo diceritain, mereka bisa apa? ga mungkin kan mereka ngulang peristiwa itu layaknya di flim doraemon. yak, hanya perlu melangkah dan melupakan masalah dan menjadi pribadi yang baik belajar dari masalah!
itu semua perlu proses, perlu mengalir... terus mengalir seperti apa yang kita targetkan dan di balik itu Tuhan gak akan pernah diem, Dia selalu menuntun. seperti halnya air, emang air hujan ataupun air keran bisa di konsumsi. tapi perlu proses, bukan?
iya jalanin proses itu ga mudah, air aja rela di panesin pake api, itu semua agar ia berguna bagi orang lain. masa, kita enggak? ya maksud aku bukan panes-panesan gitu di bakar. tapi bekerja keras! itu kuncinya dan berdoa.
kalo kita terus terpuruk dan gak ada niat untuk sama sekali melangkah, kita juga akan sama seperti air yang gak di rebus. iya, ga ada gunanya, di buang gitu aja.
kalo kita terus terpuruk dan gak ada niat untuk sama sekali melangkah, kita juga akan sama seperti air yang gak di rebus. iya, ga ada gunanya, di buang gitu aja.
so guys! belajar dari air ya^^ jangan terpuruk terus, gamau kan hidup kalian siasia?
Komentar
Posting Komentar